Posts

Showing posts from 2015

Dengan keterbatasan ini .

Tuhan.. izinkan aku bercerita. Izinkan aku menumpahkan semua sesaknya dada dan melonggarkan kusutnya fikiran ini. Hanya ingin dapat melegakan saja jiwa yang masih sedang rapuh. Entah aku akan memulainya dari mana ? Nyaris membuatku bingung menentukannya. Aku sering merasa tersesat, hingga sekarat. Tentang arus yang mengalir di kehidupan ku. Arus itu begitu terjal, penuh lika - liku. Apa aku dapat melewatinya ya Tuhan ? Dengan semua keterbatasan ini dan dengan semua kesederhanaan ini. Aku hanya bisa pasrah dan belajar ikhlas. Menyukuri apapun yang aku dapat walaupun sedikit ataupun banyak. Dengan semua keterbatasan ini dan dengan semua kesederhanaan ini aku berdoa, semoga jiwa dan hati ini tetap kuat, tetap tabah, bahkan tegar menjalani langkah demi langkah arus yang mengalir. Lindungi aku Tuhan. Peluklah aku dalam kesedihan. Karena orang lain tak akan pernah mengerti. Dan orang lain tak akan mau pahami. Terkadang apa yang orang lain fikirkan menurut mereka terlalu mudah dikatakan. ...

Kembali kehilangan arah -_-

Wahai isi hati.. Kenapa engkau limbung dan terombang ambing begini ? Wahai isi hati.. Kenapa engkau gunda tak tentu arah seperti ini ? Dan wahai isi hati.. Kenapa engkau diam tanpa kata, padahal engkau sedang terluka dan patah ? Segudang pertanyaan tengah bersarang dalam fikiran. Namun isi hati tak mampu memaparkan. Semua ini tentang dia ! Yang dicari-cari. Si penjaga hati yang entah dimana ?! Banyak yang telah singgah. Namun entah ? Selalu berakhir dengan hati yang patah. Kisah yang belum ada ujungnya. Belum tertulis endingnya akan seperti apa ? Tidak semua dongeng punya Happy Ending. Apalagi realitas .. Ada yang hadir namun setelah itu hilang tanpa pamit. Setelah itu menjauh tanpa bisa mendekat kembali. Sehingga hati terbiasa di patahkan oleh seseorang. Terbiasa memendam rasa, terbiasa kesepian ditengah keramaian, dan terbiasa hancur berkeping-keping lalu utuh kembali bentuknya, setelah itu hancur berkeping-keping lagi, kemudian utuh kembali dan begitu seterusnya. Karena hal yan...

Tersimpan dalam mimpi~

Lantunan lagu-lagu itu yang sengaja ku dengarkan siang hari ini. Membuat suasana hampir seluruhnya dilema. Syair-syair menyentuh dan menyesakkan rongga dada ini. Fikiranku melayang-layang jauh.. Terbesit ingatan-ingatan yang kemudian dibalik ingatan itu menjadi sebuah rasa. Dibalik ingatan itu pun menjadi sebuah rindu sosok yang didambakan selama ini. Selain itu terbesit harapan-harapan tak beraturan dan tak tentu akan bagaimana nantinya. Haaaahh.. Ku hela kan nafas panjang ini yang artinya "Entahlah, ikhlaskan saja". Terkadang aku sungguh tak mengerti, bagaimana akan mengutarakan ataupun mengisyaratkannya lewat bahasa kalbu. Sebab aku tak mampu mengartikan getar ini. Aku hanya dapat terdiam pada hal-hal tak beraturan ini. Tentang dia yang menjadi alasan dari semua hal tak beraturan ini. Yang tak perlu disebutkan panggilannya. Yang tak perlu banyak orang tahu tetapi cukup Tuhan yang tahu. Senyuman yang sinari setiap kesepian dan kesedihan dihati. Tatapan yang menghiasi setia...

Krikil-krikil kecil

Aku diam meratapi kembali, dan lagi dan lagi ku ratapi kehidupan yang telah Tuhan ciptakan dan penuh misteri serta rahasia ini. Aku hanya tak mengerti mengapa setiap manusia yang bernyawa dalam dunia ini memiliki fikiran serta hati yang tak pernah bisa di tebak. Seperti tajamnya tombak. Ku kerut kan alis mataku. Ku hela hembusan nafasku. Membayangkan sesuatu. Mengapa kejujuran ini harus di tipu ? Mengapa orang jujur serta orang polos seperti ku, malah dimanfaatkan, dibohongi, dikucilkan, dipojokan, disalahkan, bahkan seolah diremehkan walaupun tak diperlihatkan juga ditampakkan. Mereka memakai topeng-topennya, dan membawa pisau-pisau untuk menikam dibelakangnya. Mereka memasang senyum-senyum kepalsuan, dan berkicau dengan mulut-mulut manis pendustaan. Hidup ini seperti panggung sandiwara yang tak ada habisnya untuk memerankan sesuatu. Semakin tak bisa menyangka .. Ketulusan seperti ini, kejujuran seperti ini, dan pengorbanan seperti ini dibalas seperti itu bak air susu dibalas dengan...

Bulan di atas kota kecilku yang ditinggalkan zaman

Orang asing .. Orang asing .. Seseorang yang asing Berdiri di dalam cermin Tak kupercaya aku pada pandanganku Begitu banyak cinta telah diambil dariku. Aku kesepian .. Aku kesepian di keramaian Mengeluarkanmu dari ingatan Bak menceraikan angin dari awan. Takut ! Takut ! Aku sangat takut ! Kehilangan seseorang yang tak pernah kumiliki Gila, gila rasanya .. Gila karena cemburu buta Yang tersisa hanya kenangan Saat kau meninggalkanku sendirian Dibawah rembulan yang menyinari kota kecilku yang ditinggalkan zaman Sejauh yang dapat kukenang Cinta tak pernah lagi datang. Bulan diatas kota kecilku yang ditinggalkan zaman. Bulan diatas kota kecilku yang ditinggalkan zaman. "Ku temukan sebuah puisi itu dari kertas-kertas yang berserakan didalam kardus buku-buku ajaib ku. Tak tahu darimana? Tak tahu siapa pengarangnya? Yang aku ingat waktu itu ku ambil dari sebuah novel sewaktu aku duduk dibangku sekolah SMK. Namun kata-katanya bermakna untuk diriku saat itu. Mangkhany...

Ada yang hilang dari dirimu ..

Assalamuallaikum .. sahabat .. Bagaimana kabarmu ? Masih teringat dahulu, persahabatan kita dari kecil kita duduk di bangku Sekolah Dasar, menuju bangku SMP. Kita selalu bersama, kita selalu berbagi satu sama lain, kita selalu bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dirimu yang selalu menjadi sahabat yang menyenangkan. Dirimu yang menjadi teman bercerita ku disaat senang maupun sedih. Gurauan, canda, tawa, tangisan, serta keluhan-keluhan menghiasi persahabatan kita. Suka duka yang telah kita jalani menjadi saksi pengalaman persahabatan kita. Wahai sahabat.. aku menjadi rindu dengan persahabatan kita yang dulu :( Terkadang persahabatan tak semulus yang dibayangkan. Terkadang terdapat lika-liku dalam persahabatan kita. Seiring berjalannya waktu telah menghentakkan alur kehidupan ini. Seiring berjalannya waktu tepatnya saat ini, saat kita remaja seperti ini.. Entah mengapa aku merasa ada yang hilang dari persahabatan kita. Entah diriku atau dirimu yang kini telah berbeda. ...

Di sudut jalan .. Aku akan kemana ?

Tak ingin begini. Sungguh aku benci. Ini semua karna sepi. Serba salah sana sini. Di sudut jalan, aku sendirian .. Aku akan kemana ? Entahlah.. mungkin mengarungi waktu dengan pelan. Hanya bisa tersedu dalam kacaunya fikiran. Biar aku tak peduli jika menangis disini. Yang aku inginkan hanya memuntahkan segenap uneg, sesak, lelah, amarah dan apapun dari dalam perasaan juga otak ini .. Ya sekarang ini .. Agar dapat melegakan diri. Hey sepi.. kau selalu mendominasi. Siapa yang akan temani .. Aku sangat membutuhkan tapi aku tahu diri. Jadi aku diam pada kesendirian ini. Bukan meratapi tapi belajar mensyukuri. Meradam menjadi yang disisi, pasrah. Nasibku yang tak berubah.

Pesan untukmu ..

Hey kamu ! Iya.. kamu.. Assalamuallaikum malaikat penjagaku. Kamu yang kelak akan menjadi takdir hidupku. Dimanapun kamu berada.. Entah siapa.. Entah sedang apa.. Bibir ku tak luput mengucap doa dan menitip pesan untukmu lewat Tuhan. Semoga dirimu disana baik-baik saja, selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan. Semoga kamu dan aku akan dipertemukan dengan keadaan yang sangat baik yaitu keadaan dimana kita sama-sama memiliki rizki yang cukup dan sukses dalam meraih masa depan yang cerah. Semoga kamu adalah selalu menjadi sosok santun pribadinya, sholeh, bertanggung jawab, memiliki pemikiran yang matang, taat kepada Allah, dan apapun yang baik-baik untukmu. Bukankah seorang laki-laki hebat adalah cakap dalam berkepribadiannya, bijaksana, dewasa, menghormati perempuan dan berjiwa pelindung.. Aku harap kau seperti itu ya. Semoga suatu hari pertemuan kamu dan aku dapat didasari cinta yang hanya dipersembahkan kepada Allah semata. Semoga kamu dan aku tak terjerat dengan nafsu sesaat yang aka...

Masih tak mengerti maknanya apa ?

Aku tak mengerti ini namanya apa ? Aku tak mengerti bagaimana menterjemahkannya ? Aku masih tak mengerti maknanya apa ? Sesuatu yg menggetarkan sudut-sudut nadi ini, menggetarkan jantung ini dengan kecepatan denyutan yang kuat. Membuat fikiran tak lekang membayangkan gambaran-gambaran ilusi. Membuat jemari-jemari tangan tergerak sendiri menciptakan ungkapan lewat karya-karya ini. Melihat fatamorgana yang tak nyata. Mendengar lantunan lagu yang menghenyakkan relung-relung rasa yang luar biasa. Rasa itu menjadi satu entah terkadang membahagiakan, mendamaikan, menyedihkan atau mengecewakan. Tercampur satu. Aku tak mampu bahkan tak kuasa mengutarakannya.. Seakan ada yang menahanku. Diam.. tertutup.. Hanya diri ini dan Tuhan yang tahu. Biar waktu yang menjawab.. Pasrahkan dan ikhlaskan dengan lapang segala sesuatu kepadaNya.. God only knows.

To : Single

Hey single .. Berapa lama kau dalam keadaan yang seolah-olah sunyi seperti ini ? Semenjak saat itu pasti kau sudah tak terhitung telah melewati malam-malam minggu dari beberapa musim yang ditinggalkan. Bagaimana rasanya ? Kesepian kah ? Sepertinya kesepian ya .. Bahkan mungkin sejujurnya telah pasrah karena terlalu sepi. Hmm malangnya .. Tapi ini pilihan kan. Sudah capek bukan berulangkali bertemu sekaligus kenal seseorang dan berulangkali pula putus dalam suatu hubungan. Sudah tak ingin bermain-main lagi. Pasti ingin mencari yang benar-benar tepat, benar-benar cocok, dan benar-benar nyaman. Untuk dapat menjalin suatu ikatan yang benar-benar serius, suci sampai kelak kakek nenek nanti. Mangkhanya seperti ini. Seperti sedang berpuasa menjaga diri dan membatasi diri. Tidak ada rutinitas dan kebiasaan-kebiasaan bertemu dengan laki-laki. Tidak ada persiapan mempercantik diri dengan penampilan yang menarik dan wangi. Tidak ada kumpul-kumpul atau double date bersama. Tidak ada rasa dag dig...

"Harapan dan mimpi jadi kenyataan"

(A)ngkasa biru disana menatapku dengan kelembutannya. Aku pun tersenyum padanya :) Nyaman.. itu indah sekali. (R)upanya dia tau.. aku sendiri diam dengan imajinasi-imajinasiku. Dia menyapa dan aku hanya memandanginya. (N)ampak terlintas khayalanku tentang menggapai bintang-bintang dikejauhan sana. (I)nilah yang membuat diri menjadi gunda.. (S)ayapku belum terjuntai lebar untuk dapat terbang di langit yang tanpa batas itu.. Menggapai bintang-bintang harapan yang selama ini diimpi-impikan. (I)lustrasi-ilustrasi, cita-cita, cinta adalah segumpal kesatuan yang telah terpendam dan tersimpan di dadaku. (N)amun kesepian dan kesendirian membuat diriku membutuhkan sosok baik malaikat penjaga yang senantiasa memberikan kelembutan, rasa nyaman, rangkulan, serta pelukan semangat didalam dunia yang keras ini. (T)angan terus memanjatkan doa, debur dan emosi berpautan menunggu datangnya hari indah yang menyongsong bintang-bintang harapan teraih dan sang malaikat penjaga pun juga hadir. (A)ku ...

Sang angin Timur ..

Kau seperti angin yg berhembus. Hanya menumpang lewat saja. Hanya segar dan sejuk diawalnya saja tapi terkadang bisa menusuk dalam kedinginan dan kesejukan yang luar biasa sampai ke tulang dan hati ini. Seperti angin yg berhembus dari arah Timur, yaitu arah matahari terbit. Membangkitkan relung jiwa, penuh kenyamanan dan kesejukan. Membuatku betah dalam dekapan serta hembusan aroma tubuhmu. Rasanya aku tak ingin melepaskannya. Aku telah terpukau .. Kata-kata serta pengakuan mulut manismu seperti lantunan lagu yang menggetarkan kalbu. Lagi dan lagi aku seperti terhipnotis. Bagaimana mungkin kamu membuatku seperti ini. Dan ternyata aku termakan, terhempas, bahkan berhasil diterbangkan sangat tinggi di udara oleh angin Timur seperti dirimu .. Aku masih belum menapaki bumi, aku masih di langit saat kau menerbangkanku. Tapi entah kenapa aku tak bisa menyentuh dirimu, aku juga tak bisa melihat dirimu secara kasat mata. Kau ini tak jelas.. Aku ternyata jatuh cinta pada sesuatu yang tak jel...

Dunia ku ..

Haaaaaaah! Aku hanya bisa menghela nafas ku. Menatap langit-langit kamarku, sesekali terkadang munundukan kepalaku. Dan melakukannya berulang-ulang kali. Lalu berdiam sambil mengerutkan alis mata ku. Aku hanya sedang meratapi sesuatu. Sesuatu yang menjadi impianku sedari kecil. Sesuatu yang telah aku siapkan dan aku tata rapi-rapi. Sesuatu yang membuat diriku menonjol dan dapat menjadikan ku sebagai diriku yang sebenarnya, diriku sendiri. Itu adalah cita-cita ku. Cita-cita ku sebagai seniman pelukis. Lewat lukisan aku dapat mengekspresikan goresan-goresan serta buratan-buratan pensil yang mengarah pada perasaanku dan inspirasiku. Karna disitulah hal yang membuat diriku terlihat istimewa. Orang bilang, itulah bakat ku dari kecil .. Itulah dunia ku .. Aku yang dulu telah menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa meraih cita-citaku, meraih bintangku. Mulai dari ingin sekali menuntut ilmu di sebuah Universitas Seni Rupa untuk dapat menggali bakatku itu. Serta mengasahnya dengan terus belaja...

Waiting ..

Terkadang ada yg membuat hari-hari serasa tak berisi lagi. Nampak kosong dan seolah-olah hambar. Tangan, kaki, jiwa, raga, fikiran dan perasaan bahkan tak punya semangatnya lagi. Seolah tak ada dorongan yg membuat semangat mencapai puncaknya. Entahlah .. Diri ini juga kebingungan. Tak tahu kemana aliran ini akan membawa .. Antara bersabar dan pasrah ternyata beda tipis ! Hati ini sebenarnya sudah lelah harus kuat sekuat apa lagi .. Terpaksa jadi orang yang munafik atas semua rasa semu ini .. Tak bisa membedakan yg mana ego dan yg mana gengsi .. Semuanya nampak samar-samar, tak jelas. Belum satu pun menemukan titik sinar. Khayalan dan bayangan selalu mendominasi fikiran. Tak terkendali ! Apa yg harus dilakukan ? Tak tertahan ! Haruskah mulut ini bilang cinta ? Haruskah bilang sayang ? Haruskah bilang jika sangat membutuhkan ? Dan haruskah bilang tak mau kehilangan ? Hati senang namun bimbang .. Ada cemburu juga rindu. Dan aku tetap seperti ini .. Menunggu ..