Posts

Showing posts from May, 2015

Bulan di atas kota kecilku yang ditinggalkan zaman

Orang asing .. Orang asing .. Seseorang yang asing Berdiri di dalam cermin Tak kupercaya aku pada pandanganku Begitu banyak cinta telah diambil dariku. Aku kesepian .. Aku kesepian di keramaian Mengeluarkanmu dari ingatan Bak menceraikan angin dari awan. Takut ! Takut ! Aku sangat takut ! Kehilangan seseorang yang tak pernah kumiliki Gila, gila rasanya .. Gila karena cemburu buta Yang tersisa hanya kenangan Saat kau meninggalkanku sendirian Dibawah rembulan yang menyinari kota kecilku yang ditinggalkan zaman Sejauh yang dapat kukenang Cinta tak pernah lagi datang. Bulan diatas kota kecilku yang ditinggalkan zaman. Bulan diatas kota kecilku yang ditinggalkan zaman. "Ku temukan sebuah puisi itu dari kertas-kertas yang berserakan didalam kardus buku-buku ajaib ku. Tak tahu darimana? Tak tahu siapa pengarangnya? Yang aku ingat waktu itu ku ambil dari sebuah novel sewaktu aku duduk dibangku sekolah SMK. Namun kata-katanya bermakna untuk diriku saat itu. Mangkhany...

Ada yang hilang dari dirimu ..

Assalamuallaikum .. sahabat .. Bagaimana kabarmu ? Masih teringat dahulu, persahabatan kita dari kecil kita duduk di bangku Sekolah Dasar, menuju bangku SMP. Kita selalu bersama, kita selalu berbagi satu sama lain, kita selalu bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dirimu yang selalu menjadi sahabat yang menyenangkan. Dirimu yang menjadi teman bercerita ku disaat senang maupun sedih. Gurauan, canda, tawa, tangisan, serta keluhan-keluhan menghiasi persahabatan kita. Suka duka yang telah kita jalani menjadi saksi pengalaman persahabatan kita. Wahai sahabat.. aku menjadi rindu dengan persahabatan kita yang dulu :( Terkadang persahabatan tak semulus yang dibayangkan. Terkadang terdapat lika-liku dalam persahabatan kita. Seiring berjalannya waktu telah menghentakkan alur kehidupan ini. Seiring berjalannya waktu tepatnya saat ini, saat kita remaja seperti ini.. Entah mengapa aku merasa ada yang hilang dari persahabatan kita. Entah diriku atau dirimu yang kini telah berbeda. ...

Di sudut jalan .. Aku akan kemana ?

Tak ingin begini. Sungguh aku benci. Ini semua karna sepi. Serba salah sana sini. Di sudut jalan, aku sendirian .. Aku akan kemana ? Entahlah.. mungkin mengarungi waktu dengan pelan. Hanya bisa tersedu dalam kacaunya fikiran. Biar aku tak peduli jika menangis disini. Yang aku inginkan hanya memuntahkan segenap uneg, sesak, lelah, amarah dan apapun dari dalam perasaan juga otak ini .. Ya sekarang ini .. Agar dapat melegakan diri. Hey sepi.. kau selalu mendominasi. Siapa yang akan temani .. Aku sangat membutuhkan tapi aku tahu diri. Jadi aku diam pada kesendirian ini. Bukan meratapi tapi belajar mensyukuri. Meradam menjadi yang disisi, pasrah. Nasibku yang tak berubah.

Pesan untukmu ..

Hey kamu ! Iya.. kamu.. Assalamuallaikum malaikat penjagaku. Kamu yang kelak akan menjadi takdir hidupku. Dimanapun kamu berada.. Entah siapa.. Entah sedang apa.. Bibir ku tak luput mengucap doa dan menitip pesan untukmu lewat Tuhan. Semoga dirimu disana baik-baik saja, selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan. Semoga kamu dan aku akan dipertemukan dengan keadaan yang sangat baik yaitu keadaan dimana kita sama-sama memiliki rizki yang cukup dan sukses dalam meraih masa depan yang cerah. Semoga kamu adalah selalu menjadi sosok santun pribadinya, sholeh, bertanggung jawab, memiliki pemikiran yang matang, taat kepada Allah, dan apapun yang baik-baik untukmu. Bukankah seorang laki-laki hebat adalah cakap dalam berkepribadiannya, bijaksana, dewasa, menghormati perempuan dan berjiwa pelindung.. Aku harap kau seperti itu ya. Semoga suatu hari pertemuan kamu dan aku dapat didasari cinta yang hanya dipersembahkan kepada Allah semata. Semoga kamu dan aku tak terjerat dengan nafsu sesaat yang aka...

Masih tak mengerti maknanya apa ?

Aku tak mengerti ini namanya apa ? Aku tak mengerti bagaimana menterjemahkannya ? Aku masih tak mengerti maknanya apa ? Sesuatu yg menggetarkan sudut-sudut nadi ini, menggetarkan jantung ini dengan kecepatan denyutan yang kuat. Membuat fikiran tak lekang membayangkan gambaran-gambaran ilusi. Membuat jemari-jemari tangan tergerak sendiri menciptakan ungkapan lewat karya-karya ini. Melihat fatamorgana yang tak nyata. Mendengar lantunan lagu yang menghenyakkan relung-relung rasa yang luar biasa. Rasa itu menjadi satu entah terkadang membahagiakan, mendamaikan, menyedihkan atau mengecewakan. Tercampur satu. Aku tak mampu bahkan tak kuasa mengutarakannya.. Seakan ada yang menahanku. Diam.. tertutup.. Hanya diri ini dan Tuhan yang tahu. Biar waktu yang menjawab.. Pasrahkan dan ikhlaskan dengan lapang segala sesuatu kepadaNya.. God only knows.