I need healing for myself !
Siang itu aku lihat hujan membasahi permukaan bumi ini. Aku yang sedang berjalan pulang disebuah tempat keramaian. Namun aku sendirian. Masih sendirian. Suasana sepi dalam keramaian. Karena tiba - tiba langit mendung menghasilkan hujan mampu membuatku terdiam pada jembatan melintas jalanan. Aku terjebak hujan. Aku berteduh. Basah, namun tak ku hiraukan. Aku menatap langit dan sekitar tak terlepas. Aku lihat anak - anak yang menawarkan ojek payung. Mereka kehujanan. Sama sepertiku namun bedanya aku tak basah kuyup. Seketika tiba - tiba juga ada bayangan yang terlintas dalam benak. Bayangan semu yang telah meninggalkan bekasnya pada kalbu. Sepertinya sulit sekali memusnahkan sosok yang menjalar ini pada syaraf - syaraf ingatan ku. Selalu saja menelusup dan akhirnya terpaksa terbayang juga. Lamunan mendominasi memutar segalanya. Namun yang dilamunkan hanya rasa perih meradam di lubuk hati. Terkadang terlintas tak menyangka bila ternyata semua ini hanya manis dan indah di awal saja, setelah itu selalu seperti ini buruk bahkan pahit diakhirnya. Ada apa ? Apa ada yang salah pada diri ini ? Seorang gadis polos sepertiku berusaha untuk selalu tulus dalam hal cinta, namun balasannya malah seperti itu kah ? Entah akan mundur atau maju ? Entah akan mengarah kemana hati ini berlabuh ? Perahu ini masih kehilangan arah .. Seperti orang lumpuh, hanya dapat kaku dan berdiam saja. Entah apa yang harus dilakukan ? Mungkin sudah kesekian kali aku mengatahkan "PASRAH !!" Aku merasa konyol, aku merasa sia - sia saja, aku merasa benar - benar kecewa ! Kata - Kata itu yang datangnya dari kamu, rasanya sudah lenyap tertiup angin. Rasanya hanya sebentar seperti meminum seteguk air, sekerlip seperti cahaya yang lewat melesat, sekejap seperti detik yang tak mungkin terhenti, dan sesaat seperti kedekatan kita yang singkat. Tetapi terkadang keperdulian dan rasa keingin tahuan ini mengalahkan semuanya. Aku akui aku terlalu naif, tak dapat memberanikan diri dalam memperlihatkan yang sebenarnya. Macam seorang pengecut karena terlalu takut serta khawatir bila melihat kamu marah dan malah membuang ku mentah - mentah. Bahkan untuk menyapa secara langsung, bertukar senyuman, aku ini malu. Malu pada diri ku yang terlalu sederhana dan apa adanya. Yang kalah dengan yang lain diluar sana yang lebih sempurna. Siapa sih aku ? Tak pantas rasanya ! Minder rasanya bertemu seorang seperti mu yang mempunyai selera yang tinggi. Iya inilah aku .. Hal ini selalu ternyiang. Dan mengganggu fikiran ku. Semesta tolong lah, aku tahu Engkau telah membuat skenario-Mu untuk perjalanan ini. Bahkan Engkau telah menggariskan makhluk - makhluk berpasang - pasangan. Aku sangat bersyukur untuk perasaan yang telah diciptakan ini. Meskipun ini hanya dapat dinikmati sendiri. Meskipun hati ini harus dipatahkan terlebih dahulu kesekian kalinya. Meskipun semua ini terlalu banyak di tahan dan di simpan pada bagian terkecil dalam dada ini tepatnya dekat dengan jantung ini yang sebenarnya sudah tak muat. Tolong, berikan kelapangan yang seluas luasnya dan sabar yang tak terbatas untuk menanti saat yang benar - benar indah itu. Aku sudah kenyang dan letih pada kekecewaan ini. Aku butuh penyembuhan untuk diriku sendiri ! Bantu aku menyembuhkan kesekaratan isi hati. Mungkin dengan basuhan hujan deras siang itu akan ada pelangi berwarna warni menghampiri ku. Karena disetiap kesulitan pasti ada kemudahan. Disetiap penantian akan menciptakan kejutan yang tak disangka pada suatu hari nanti. Aamiin ..
Comments
Post a Comment