Percakapan dengan seorang Satpam sekolah .

Hari ini, tetapnya tadi pagi. Ada kejadian yang membuat hatiku terketuk. Saat itu aku sedang sibuk - sibuknya membuat laporan inventaris barang dan harus dikirimkan ke Gedung KPAD Jalan Suryapranoto. Setelah selesai mempersiapkan berkas - berkas laporan untuk dikirimkan aku kesulitan untuk berangkat menuju Gedung KPAD. Karena kenapa ? Karena tak ada yang mau mengantar ku kesana, semua sedang sibuk. Bagaimana dengan ku ? Semua orang saat itu nampak seperti tak ada rasa pedulinya dengan ku -_- YaAllah.. seperti itukah mereka melihat orang yang membutuhkan pertolongan malah jawaban dan alasan mereka adalah "MAAF, TIDAK BISA. MAAF SAYA SEDANG SIBUK. DAN BLABLABLAABLAAA !!" Hah ! Menyebalkan. Dan pada akhirnya aku diantar oleh Satpam Sekolah. Dengan diboncengi motor. Aku sebenarnya tak ingin merepotkan orang lain. Tapi mau bagaimana lagi .. Sebut saja Pak Wahyu. Beliau sudah menjadi Satpam di sekolah tersebut dari aku dulu masih menjadi murid di sekolah itu. Cukup lama juga pengabdiannya terhadap sekolah itu. Ada hal lucu dan hal serius yang aku bicarakan kepada Pak Wahyu waktu aku berada di motor saat perjalanan menuju kesana. Mungkin pembicaraan aku dengan Pak Wahyu adalah tentang nasibnya dan nasib ku yang berjuang untuk mencukupi hidup dalam dunia yang realistis ini. Tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan beliau saat itu. Ia bilang yang intinya adalah, jika di dunia ini terkadang dari luar kita bisa melihat semua orang nampak baik pada kita, namun dari dalam kita belum tahu isi hati orang itu dan sebenarnya belum tentu akan baik seperti itu. Dengan terik matahari yang menyinari siang hari dan suasana macet di Ibu Kota, Aku pun meresapi ucapan Pak Wahyu. Sepanjang perjalanan aku dengan seorang Satpam Sekolah berbagi cerita untuk keluh kesah kami. Pak Wahyu dengan tanggungannya yaitu mehidupi istri, mertua dan orang tuanya yang harus terkecukupi kebutuhan hariannya dengan gaji yang tak seberapa. Dan juga diriku yang berjuang untuk biaya kuliah ku dengan gaji yang juga tak seberapa banyaknya. Bedanya aku belum memiliki suami. Mungkin mengatur keuangan dengan sedemikian rupa agar dapat mencukupi masing - masing kebutuhan ini adalah hal yang tak mudah. Mulai dari membagi ratanya. Itu semua perlu memutar otak. Hidup di dunia realistis ini memang tidak mudah, karena dari percakapan ku dengan beliau, kita ini sudah berusaha rajin dan ikhlas untuk segala cara dalam pekerjaan namun apa orang lain akan menghargai dan memperjuangkannya ?? Ya, itulah masalahnya. Orang lain belum tentu akan menghargai usaha kita. 1001 ada orang yang benar - benar tulus ikhlas akan menghargai kita dan membantu kesulitan kita. Dalam kenyataannya mereka hanyalah sibuk dengan kesibukannya masing - masing dan kebahagiaannya masing - masing. Tanpa akan sempat memikirkan orang lain yang kesulitan. Seperti cerita Pak Wahyu selama dalam perjalanan pulang pun, aku menjadi kasihan dengannya. Dia mengatakan "Jika kamu ingin rezeki itu lancar menghampirimu, mulailah dulu berbicara pada orang tua mu, berilah mereka rezeki yang cukup jika kamu belum bisa memberikan rezeki yang berlimpah, tak apa, karena orang tua itu dapat mengerti posisi anaknya dan yang terpenting adalah ridho orang tua itu adalah ridhonya Allah juga. Insyaallah rezekimu akan dilimpahkan dari Allah. Yang penting kamu sudah memberikan yang terbaik untuk orang tua mu. Mereka pasti akan mendoakan kesejahteraanmu juga. Percayalah", subahanallah aku dapat pencerahan lewat beliau. Dan aku dapat mengambil kesimpulan jika meskipun kesulitan itu datang, kita harus selalu sabar dan ikhlas menjalaninya, bersyukur untuk apapun yang didapat banyak atau sedikt, berjuang dan hadapi cobaan. Serta ingat pada orang tua untuk selalu memberikan yang terbaik dan membuat mereka bangga atas pencapaian kita. Meskipun pintu yang satu tertutup, tapi masih ada pintu - pintu yang lainya yang akan dibuka oleh Allah. Karena ini semua skenario Allah. Manusia hanya sementara tinggal di dalam dunia realistis ini. Dunia adalah tempat untuk kita berjuang mencapai hidup yang bermakna dengan segala amal ibadah yang akan dihitung dalam timbangan akhirat nanti. Satu lagi hal yang bisa menjadi pembelajaran, sungguh pengalaman yang memberikan motivasi untuk ku. Terimakasih Tuhan ..

Comments

Popular posts from this blog

To : Single

Samudera kecil

I need healing for myself !