Jalan
Ada yang setelah sekian lama menunggu, akhirnya berujung temu. Ada pula yang sebaliknya, menunggu seseorang sekian tahun, ternyata digantikan dengan seseorang yang lebih baik. Yang lebih siap. Meski tak terduga sebelumnya.
Ada yang diam-diam mendoakan, menyodorkan proposal di tiap sujud panjangnya pada Allah, ternyata entah bagaimana cara Tuhan mempertemukan, doa-doa itu dikabulkan. Ada yang sudah demikian gigihnya mencintai dalam diam, mendoakan di sepanjang malam, tapi Allah punya suratan lain. Meski takseindah milik Fatimah yang dalam senyap mengagumi Ali, tapi menurutNya–garis ini sudah yang terbaik.
Ada yang sedang menggugu, hatinya baru saja patah. Tapi tetiba, Allah kirim obat merah. Yang perlahan menyembuhkan, yang mau dengan sabar membangun lagi kepercayaan.
Ada yang butuh bertahun-tahun untuk kembali menata serpihan, tak apa, pada akhirnya dia menemukan jalannya. Mungkin romansa bukan genrenya. Tapi tak pernah ada prasangka buruk padaNya. Barangkali, nanti di akhirat Allah simpankan satu yang paling baik untuknya. Biar kali ini ia hidup dengan cinta yang lain; cinta pada ilmu pengetahuan, cinta pada pengabdian, cinta pada kebermanfaatan, cinta pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Ada yang sedang menata diri. Biarkanlah, jangan dipanas-panasi.
Ada banyak jalan, ada banyak kisah. Ada banyak yang bisa diambil pelajaran, ada banyak pula yang bisa kita petik hikmah. Setiap kisah, punya air matanya masing-masing, punya tawanya masing-masing.
Selamat menata prasangka baik, selamat menjalani jalanmu dengan sebaik-baiknya! Perdengarkanlah kisahmu nanti, untukku. Agar aku bisa belajar juga dari situ.
Comments
Post a Comment