Catatan seorang yang sedang menikmati kesendirian

Hallo.. selamat bertemu lagi. Kamu yang tadinya sedekat nadi. Namun sekarang sejauh matahari. Hahaha! Mungkin kalimat yang terlalu biasa dan pasaran bagi seseorang yang telah di tinggalkan telak - telak. Tapi sungguh memang itu nyatanya. Bagaimana kabarmu pak? Bagaimana kabar istrimu? Bahagia kah kamu dengannya? Setelah pernikahan itu? Tentunya pasti bahagia dan makin penuh cinta dengannya. Selamat ya pak. Alhamdulillah karena kamu, aku kini telah belajar mensyukuri tentang apa yang aku miliki. Luar biasa ya kejadian dalam belakangan tahun ini. Ya, mungkin aku sudah biasa dan sudah kenyang dengan laki - laki macam sepertimu. Tapi mengapa ya? Yang membekas hanya namamu? Mengapa disetiap tempat yang aku lalui selalu ada ingatan tentang dirimu? Masyaallah. Maaf ya bukan karena aku tidak mengikhlaskan dirimu. Dan alhamdulillah aku sudah ikhlas. Aku sudah pasrah sepasrah pasrahnya kepada Allah tentang takdir, masa depan dan apapun itu. Aku sudah lapang. Tapi hanya saja kenangan itu selalu ada. Entahlah! Mungkin juga karena kamu beda dari laki - laki lainnya pak. Kamu memberikan energi yang positif. Dan kamu istimewa. Terimakasih ya untuk pengalamannya. Allah memang baik, sempat mempertemukan dan memperkenalkan dirimu kepada ku meskipun hanya sebentar saja. Lucu ya hidup ini, penuh dengan kefanahan. Ketidak pastian. Dan kesingkatan waktu. Seperti katamu "Hidup tak sebercanda itu tapi sebercanda ini!". Aku anggap yang kita pernah lalui dulu adalah kebercandaan dan hanya sebuah mimpi dalam tidur nyenyak seseorang. Seseorang sepertiku. Apa aku yang terlalu niat padamu? Apa aku yang terbawa perasaan padamu? Apa aku, yang salah kepada waktu? Semuanya tidak tepat ya. Perasaan aku dan kamu dulu itu. Mungkin akhirnya tak jadi satu. Namun bersorai pernah bertemu. Selamat berpisah lagi. Mungkin sekarang hanya sebatas seperti orang asing yang terlihat nampak tak pernah bertemu dan bersua. Selamat menempuh hidup baru. Aku hanya ingin menyampaikan, jika aku disini akan menjadi perempuan yang kuat dan sangat kuat. Berusaha menjadi perempuan yang selalu belajar dan belajar lagi dari kepahitan. Menjadi perempuan yang akan terus berjuang. Menjadi perempuan yang selalu lapang. Dan menjadi perempuan yang selalu bersyukur pada kesendirian. Siapa yang berlayar pergi. Melatihku sendiri. Menertawakan sunyi. Sampai hatiku lupa. Terbiasa perih. Terbiasa letih. Padamu yang lama meninggalkan. Tak sepenuhnya sembuh dari luka. Aku sedang ingin sendiri. Aku sedang tak ingin bercerita dengan siapa - siapa kecuali kepada Tuhanku Allah yang maha baik. Aku sedang tak ingin berharap pada siapa - siapa. Karena aku, sedang menikmati kesendirian.

Comments

Popular posts from this blog

To : Single

Samudera kecil

I need healing for myself !